0
Fakta-Fakta yang Ditemukan Di Jalan
Posted by Arfi_Prasetya
on
3:56 AM
in
ngayal cerita
Kalau kita dengar kata jalan, pasti sebagian besar yang terlintas dalam gambaran kita itu macet, makin lama makin macet, Zzzz... macet banget!!!
Ya iyalah, secara volume kendaraan juga makin meningkat, ditambah penduduk yang ikut nambah.\
"Bumi, kan bukan bola karet yang bisa lentur kalau isinya berlebihan" , kata bocah umur ga diketahui.
Di tulisan ini gue bukan fokus ngomongin soal bumi dan seisinya, tapi tentang jalan, tempat/jalur dimana disitu kehidupan kita sangat bergantung pada JALAN #hellyeah.
Yang pertama pasti banyak yang kayak beginian :
Ini bukan gambar polisi lagi bayar ojek.
Orang yang 'melanggar hukum' pasti banyak ditemuin di jalan. Kenapa mereka ga pakai helm?tanya aja sendiri. Yang jelas makin lama banyak orang yang mungkin udah elajar ilmu kebal sama aspal. Gerah, ganggu penglihatan jalan, jaraknya deket kok, yang bagus mahal, selalu menjadi alasan para kaum pemotor untuk ga pakai helm.
Data dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya (Ditlantas Polda Metro) sih bilang kalau pengendara motor itu penyumbang angka kecelakaan di jalan raya. Tahun 2010 aja angkanya bisa mencapai 745 jiwa yang tewas atau sama dengan dua orang per hari. Tahun 2008 naik jadi 800 jiwa. Yang uniknya lagi, angka-angka yang tiap tahun naik itu salah satunya dipicu cedera berat di kepala dan leher, kenapa?ya gara-gara ga pakai helm lah. (gilamotor.com, 2013).
Yang kedua ga jauh beda sama yang pertama. Tapi kalau yang ini mungkin bisa dibilang buta warna atau pakai filosofi
MERAH ITU BERANI #YEAAHH
Apalagi yang menganut filosofinya itu supir truk, bis,,,BEUH...ga liat kanak kiri deh,hantam bleh.
Yang jadi persoalan, kalau namanya lampu merah udah merah warnanya, terus kita bablas aja, jadinya ya gini :
Ya iyalah, secara volume kendaraan juga makin meningkat, ditambah penduduk yang ikut nambah.\
"Bumi, kan bukan bola karet yang bisa lentur kalau isinya berlebihan" , kata bocah umur ga diketahui.
Di tulisan ini gue bukan fokus ngomongin soal bumi dan seisinya, tapi tentang jalan, tempat/jalur dimana disitu kehidupan kita sangat bergantung pada JALAN #hellyeah.
Yang pertama pasti banyak yang kayak beginian :
Ini bukan gambar polisi lagi bayar ojek.
Orang yang 'melanggar hukum' pasti banyak ditemuin di jalan. Kenapa mereka ga pakai helm?tanya aja sendiri. Yang jelas makin lama banyak orang yang mungkin udah elajar ilmu kebal sama aspal. Gerah, ganggu penglihatan jalan, jaraknya deket kok, yang bagus mahal, selalu menjadi alasan para kaum pemotor untuk ga pakai helm.
Data dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya (Ditlantas Polda Metro) sih bilang kalau pengendara motor itu penyumbang angka kecelakaan di jalan raya. Tahun 2010 aja angkanya bisa mencapai 745 jiwa yang tewas atau sama dengan dua orang per hari. Tahun 2008 naik jadi 800 jiwa. Yang uniknya lagi, angka-angka yang tiap tahun naik itu salah satunya dipicu cedera berat di kepala dan leher, kenapa?ya gara-gara ga pakai helm lah. (gilamotor.com, 2013).
Yang kedua ga jauh beda sama yang pertama. Tapi kalau yang ini mungkin bisa dibilang buta warna atau pakai filosofi
MERAH ITU BERANI #YEAAHH
Apalagi yang menganut filosofinya itu supir truk, bis,,,BEUH...ga liat kanak kiri deh,hantam bleh.
Yang jadi persoalan, kalau namanya lampu merah udah merah warnanya, terus kita bablas aja, jadinya ya gini :
Di gambar dibawah ini sih masih jalanan kecil, rame pula. Coba kalau jalanan sepi, jalan raya besar, udah kayak rental balapan kalik.
Ngebut sih boleh aja, asal di tempatnya. Sabar jadi kuncinya. Emang sih kalau nunggu lampu merah 100 detik (misal) tapi lampu ijonya cuma 15 detik kudu ngelus dada. Tapi demi pengguna jalan lain ga ada salahnya kan kalau kita nunggu bentar. Baru deh lu ngebut #eh